Contact Info: sales.qistina@gmail.com
SEMUA HARGA BOLEH DI RUNDINGKAN ......
SEMULIA AKHLAK NABI
Semulia Akhlak Nabi
Penulis: Amru Khalid
Ukuran: 15 x 23 cm ; 280 hal
Harga: RM35.00
Harga Special: RM25.90/unit
Dalam sebuah seminar, seorang tokoh pernah berkata “Jangan samakan Islam dengan umatnya! Islam itu akan selalu mulia, tetapi tidak demikian dengan umatnya.” Hal ini tentunya menjadi satu kenyataan yang paradoks, aneh dan mengejutkan. Betapa tidak, dalam sebuah catatan statistik dikatakan bahwa, para pelaku kriminalitas sebagian besarnya di negeri ini adalah orang yang beragama Islam, belum lagi tingkah laku kaum muslimin dewasa ini yang semakin lama semakin terlepas dari sifat dan ciri khas orang-orang yang mendapatkan risalah Islam.
Pun demikian, pada masa lalu, banyak orang memeluk Islam karena terpesona dengan akhlak seorang muslim. Sebut saja Suraqah, pemuda Quraisy yang begitu bersemangat membunuh Nabi. Ia masuk Islam setelah dimaafkan Nabi –padahal waktu itu Nabi berada diatas angin untuk ganti membunuhnya-
Demikian pula, dengan penduduk Himsha –yang semula Kristen- berbondong-bondong masuk Islam, setelah mengetahui kejujuran kaum muslimin. Penguasa muslim saat itu mengembalikan pajak yang ditarik, karena mereka akan meninggalkan kota tersebut, sehingga tak lagi mampu memberikan perlindungan.
Kisah tentang seorang Yahudi –yang dimenangkan oleh pengadilan atas Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam kasus sengketa baju besi- pun semakin menghiasi ketinggian akhlak Islam. Bahkan sejarah masuknya Islam di Asia diawali ketertarikan penduduk setempat terhadap kejujuran para pedagang muslim yang datang berniaga.
Namun, sejarah emas akhlak muslim tersebut kini seolah pudar. Akhlak sebagian besar kaum muslimin semakin hari semakin memprihatinkan. Betapa banyak orang bertitel haji, namun tingkah-lakunya tak terpuji. Demikian pula dengan gaya hidup pemuda-pemudi Islam, yang nyaris tak ada bedanya dengan kebudayaan Barat.
Begitu dalamnya dalamnya dekadensi moral yang melanda kaum muslimin, sampai-sampai seorang mualaf berkomentar, “Alhamdulillah, saya telah masuk Islam sebalum mengetahui akhlak kaum muslimin.”
Seolah menjadi bagian dari keprihatinan tersebut, buku ini hadir. Di dalamnya, Penulis memaparkan sendi-sendi akhlak yang menjadi keistimewaan ajaran Islam dibanding agama manapun. Anada akan dituntun untuk meniti sendi-sendi tersebut, disertai contoh-contoh aplikatif dari kehidupan generasi Islam pertama, dan tips-tips untuk mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menghadirkan bahasa yang akrab dan komunikatif, Penulis berhasil menghadirkan sketsa akhlak, yang sebenarnya menggambarkan betapa besar kasih-sayang tersebut, sampai-sampai iblis pun mengintip dengan iri karena ingin mendapatkannya.